A. Pengertian manajemen
Manajemen ialah seni dan ilmu dalam upaya untuk mencapai tujuan
orang-orang. Dalam beberapa segi manajemen berbeda dengan administrasi karena
yang terakhir ini lebih menekankan pada keterselenggaraan tugas dibandingkan
dengan melakukan kerjasama dengan orang-orang.
Litelatur yang berhubungan dengan pelatihan sering mengunakan
istilah manajemen dengan administrasi secara bergantian. Akan tetapi pada
kepustakaan yang terakhir istilah manajemen yang paling banyak dipergunakan.
Istilah lain yang banyak dipergunakan untuk menggantikan manajemen
yaitu kepemimpinan, akan tetapi kepemimpinan tidak terlalu banyak memiliki
kajian pada mengelola organisasi. Kepemimpinan adalah kapasitas untuk
mengembangkan harapan anggota. Jadi kepemimpinan harusnya menjadi keperdulian
dari semua anggota dalam suatu organisasi.
Ada beberpa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli terkait
manajemen yaitu :
Menurut Drs. Oey Liang Lee mengartikan manajemen adalah ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari
manusia untuk menentukan capaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses
perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi
lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.
Pengertian manajemen menurut R. Terry adalah suatu proses khas
terdiri tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai target yang sudah
ditetapkan lewat pemanfaatan sumberdaya manusia dan lainnya.
Pengertian manajemen menurut Lawrence A. Appley adalah suatu seni
untuk mencapai tujuan tertentu lewat usaha yang dilakukan oleh orang lain.
Pengertian manajemen menurut Horold Koont dan Cyril O’Donnel
adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan lewat kegiatan orang lain.
Pengertian manajemen menurut stoner adalah suatu proses dalam
membuat perencanaan, ppengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam
usaha daripada anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi
dalam mencapai sasaran.
Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu rangkaian
aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan dapat
tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.
Tentunya dari beberapa pengertian manajemen menurut para ahli
diatas memiliki kesamaan makna walaupun disampaikan dalam bentuk dan tolak ukur
yang berbeda. Adapun pengertian manajemen yang sering digunakan oleh orang
yaitu pengertian manajemen menurut Ricky W. Griffin, dimana beliau mengartikan
manajemen adalah sebagai proses perencanaan,pengorganisasian,pengoordinasian
dan pengendalian atau kontrol sumber daya dalam mencapai sasaran dengan efisien
dan efektif.
B. Pengertian diklat
Terkait dengan diklat atau pelatihan ada pendapat yang
dikemukakan oleh beberapa ahli yakni sebagai berikkut :
Poerwadarminta (1984) memberikan arti kepada “pelatihan”
sebagai pelajaran untuk membiasakan atau memperoleh sesuatu kecakapan.
Flippo (1961) menegaskan bahwa pelatihan pada dasarnya
merupakan suatu usaha pengetahuan dan kecakapan agar karyawan dapat mengerjakan
suatu pekerjaan tertentu.
Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright
(2003:251)
Training is a planned effort to
facilitate the learning of job-related knowledge, skills, and behavior by
employee. Hal ini berarti bahwa pelatihan merupakan suatu usaha yang terencana
untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
Gomes (2003:197).Pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang
menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaannya
Robbins, Stephen P, (2001:282) Training meant formal training that’s
planned in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa
pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan
secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.
Bernardin dan Russell (1998:172) Training is defined as any attempt to
improve employee performance on a currently held job or one related to it. This
usually means changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors.
To be effective, training should involve a learning experience, be a planned
organizational activity, and be designed in response to identified needs. Pelatihan
didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja
tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan
pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan perilaku, sikap,
keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan agar pelatihan menjadi
efektif maka di dalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas
pengalaman-pengalaman, pelatihan harus menjadi kegiatan keorganisasian yang
direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang
teridentifikasi.
Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy
(2001:259)
Training is usually conducted when
employees have a skill deficit or when an organization changes a system and
employees need to learn new skill. Ini berarti bahwa pelatihan biasanya
dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada
saat suatu organisasi mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang
keahlian baru.
DeCenzo dan Robin (1999:227) Training is a learning experience in
that it seeks a relatively permanent change in an individual that will improve
the ability to perform on the job. Ini berarti bahwa pelatihan adalah suatu
pengalaman pembelajaran didalam mencari perubahan permanen secara relatif pada
suatu individu yang akan memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya
itu.
Never Ending Transfusing -
Application Training (NET-at) Pelatihan adalah
kegiatan belajar dan praktek untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan
secara berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously
and never end) manusia, dan fitrahnya.
Pengertian pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli di atas
sering dijadikan acuan dalam riset-riset manajemen sumberdaya manusia,
psikologi industri, dan administrasi. Definisi-definisi para ahli tersebut
dapat dengan lengkap mendeskripsikan mengenai arti dan tujuan pelatihan.
Berdasarkan kepada uraian di atas, pelatihan dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja,
terorganisir dan sistematik di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan
meningkatkan suatu pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga
kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang mengutamakan
praktek daripada teori, agar mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan
cara yang efisien dan efektif.
C. Pengertian manajemen diklat
Manajemen diklat atau pelatihan ialah suatu pengelolaan
pelatihan yang dilakuakan baik kepada karyawan maupun kepada masyarakat dalam
rangka untuk menjamin apakah pelatihan atau diklat yang dilakukan terhadap
karyawan atau masyarakat yang menjadi objek sasarannya sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh si peserta pelatihan atau diklat.
Manajemen Pelatihan, yakni pelatihan yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang pengelolaan organisasi,
administrasi, pemasaran/tata niaga produk atau peningkatan kesadaran atas norma
tertentu. Contoh-contoh pelatihan yang termasuk kategori pelatihan ini antara
lain adalah :
a. Pelatihan kepemimpinan dalam organisasi.
b. Pelatihan manajemen pemasaran produk usaha tani.
c. Pelatihan penyuluhan dari masyarakat kepada masyarakat.
d. Pelatihan gender.
Pengelolaan diklat harus dilakukan oleh orang yang
propesional, pengelolaan ini berhubungan dengan banyak orang, sedikit kesalahan
akan merugikan orang banyak. oleh karena itu diharapkan yang mengelola diklat
ini betul-betul di kelola oleh yang mengetahui bidang tersebut.
Selain dari pada pengelolaan, dalam manajemen diklat
dibutuhkan juga monitoring atau biasa disebut dengan pemantauan diklat.
Pemantauan diklat disini makasudnya ialah seorang manajemen akan melakukan
pengawasan terhadap proses pelatihan yang diselenggarakan, apakah pelatihan
yang dilakukan itu berjalan dengan baik atau masih adakah yang perlu
diperbaharui dalam proses penyelenggaraannya utuk kedepannya.
Kegiatan pemantauan adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengklasifikasian
dan penyajian data/informasi sebagai bahan untuk melaksanakan
kegiatan penilaian/evaluasi.
Pemantauan
bersifat memotret apa adanya (lugas), sesuai dengan data yang ada tanpa
rekayasa dan tidak melakukan penilaian atau koreksi apapun.
Jadi apabila dijumpai penyimpangan-penyimpangan cukup
dicatat sebagai bahan untuk melaksanakan tindakan koreksi.
Agar
kegiatan pemantauan mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pemantauan sebagai berikut:
·
Pemantauan dilaksanakan secara berkesinambungan
dan terus menerus.
·
Mendiskripsikan apa adanya.
·
Selalu didukung data yang akurat.
·
Menggunakan alat pencatat dan pelaporan.
·
Terencana dan sistematis.
·
Dilaksanakan oleh Tim/petugas yang telah
ditunjuk.
Adapun Tujuan
Monitoring (Pemantauan) Diklat
·
Memperoleh gambaran yang jelas tentang kegiatan
perencanaan program , pelaksanaan program , Evaluasi program serta
kegiatan tindak lanjut program.
·
Memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang
dihadapi dalam analisis kebutuhan diklat, perencanaan program diklat,
pelaksanaan diklat, evaluasi diklat, serta kegiatan tindak lanjut program
diklat.
·
Sebagai bahan masukan dalam kegiatan
penilaian/evaluasi diklat serta sebagai bahan koreksi untuk
kegiatan selanjutnya.
·
Mengetahui sejauhmana manfaat diklat dalam
pengembangan sumberdaya manusia.
·
Sebagai bahan dalam pembuatan laporan diklat.
Proses Pelaksanaan
Pemnatauan Diklat Meliputi:
·
Tahapan persiapan pemantauan diklat,
·
Tahapan pelaksanaan pemanatauan diklat,
·
Tahapan laporan pemantauan diklat.
D. Tujuan manajemen diklat
a. Mengoptimalkan seluruh komponen Diklat.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan program.
c.
Mejadikan
Diklat profesional.
d.
Meningkatkan pengetahuan, keahlian,
keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan
instansi;
e.
Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai
pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan;
f.
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;
g. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.
E. Fungsi manajemen diklat
Secara umum fungsi pengelolaan meliputi perencanaan,
pengorganisasin, staffing, kepemimpinan dan pengawasan (Langerman dan Smith,
1979).
Walaupun terdapat banyak variasi mengenai fungsi manajemen,
namun terdapat tiga fungsi utama manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian
dan evaluasi. Ketiga fungsi ini sering dilihat secara linier, yaitu perencanaan
sebagai awal dari fungsi manajemen serta evaluasi berada pada perencanaan dan
pengorganisasian.
Pada pemikiran lain ketiga fungsi ini berlangsung secara
simultan, dinamis dan saling menunjang satu dengan lainnya. Dalam hubungan ini
perencanaan tidak senantiasa diakhiri dengan pengorganisasian serta evaluasi
tidak selalu berada diujung perencanaan dan pengorganisasian.
1. Perencanaan
Setiap program pelatihan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu serta bagaimana mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan adalah proses bagaimana menetapkan tujuan serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan melalui tahapan analisis dan evaluasi alternatif yang mungkin dikerjakan. Perencanaan berfungsi pula untuk menetapkan dasar dan arah untuk sebuah lembaga pelatihan dan mengarahkan program yang dilakukan secara bersama oleh anggota staf untuk mencapai tujuan yang secara eksplisit telah ditetapkan dalam perencanaan.
Salah satu pendekatan khusus dalam perencanaan yaitu perencanaan strategis, dengan menggabung secara komprehensif dasar-dasar manajemen. Perencanaan ini lebih merupakan metodologi yang mempertimbangkan secara sungguh-sungguh seluruh pertimbangan lingkungan dan peluang serta hambatan.
Tujuan utama dari perencanaan strategis yaitu memadukan
antara tujuan fungsional dengan perencanaan operasional dari staf. Terdapat
lima langkah dari perencananan strategis yaitu:
·
penetapan tujuan dari lembaga (bagaimana cara
untuk memberikan pelayanan pada klient).
·
menetapkan kekuatan dari lembaga (Bagaimana cara
kerja yang baik serta mengapa dilakukan).
·
penetapan kenyataan dan potensi dari klien
(bagaimana sasaran pelatihan dilayani, apa yang seharusnya dilakukan serta
sejauh mana kita memahami harapan mereka).
·
penetapan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi lembaga (sumber-sumber yang dibutuhkan dari lembaga pelatihan dan
masyarakat). Kelima, pengembangan dan operasional kegiatan (apa yang seharusnya
yang harus dilaksanakan dalam pemerograman, staffing dan pemasaran serta apakah
semua itu bisa didanai).
Perencanaan merupakan keseimbangan tugas satuan pelatihan,
programming, staffing, pemasaran dan kemampuan finansial. Dalam arti sempit
perencanaan diartikan upaya menghadapi tantangan untuk mencapai efektivitas.
2. Pengorganisasian
Perencanaan yang dibuat harus dilaksanakan.
Pengoorganisasian yaitu menegembangkan sistem peranan dan tanggung jawab serta
pendelegasian tugas dan sumber-sumber untuk menjamin penampilan yang maksimum,
kejelasan harapan dan pembuatan keputusan yang efektif.
Lembaga yang berhasil memliki dasar yang kuat, struktur
lembaga yang tidak terlalu rumit yang memungkinkan terjadinya fleksibilitas dan
adaptasi yang cepat. Dalam hubungan ini, lembaga pelatihan yang berhasil
ditandai dengan kejelasan tujuan lembaga yang akan dicapai serta peluang untuk
terselenggaranya fungsi secara efektif.
3. Evaluasi
Secepat perkembangan dari perencanaan, serta sumber-sumber
diorganisasikan dibutuhkan pula dukungan kemampuan untuk mengevaluasi proses
dalam upaya menilai keberhasilan tujuan yang ditetapkan. Dengan evaluasi, staf
akan memiliki gambaran antara kenyataan yang telah dicapai dengan harapan yang
diinginkan dalam perencananaan. Pada hal lain dapat diketahui penyimpangan yang
terjadi, sehingga dapat dilakukan perubahan dari komponen kelembagaan dalam
upaya untuk menjamin ketercapaian rencana yang ditetapkan.
Evaluasi yang diselenggarakan hendaknya mempertimbangkan
antara kemampuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan serta kemudahan
dalam upaya untuk mengimplementasikan program. Metode yang dipergunakan harus
pula memperhatikan hak-hak staf maupun peserta belajar.
Evaluasi dilakukan melalui analisis data, interview pada
klien dan audit program. Hal yang terpenting lainnya evaluasi hendaknya
dilakukan melalui upaya yang hati-hati berdasar atas observasi personal yang
berkelanjutan.
Fungsi dan tugas dari manajemen dilaksanakan dalam
organisasi dan lingkungan masyarakat yang keduanya bisa membatasi keberfungsian
manajerial.
Lingkungan dimana Fungsi Pelatihan dilaksanakan. Setiap
organisasi berlangsung dalam lingkungan yang mempengaruhi penyelenggaraan
satuan pelatihan serta masyarakat yang dipengaruhi penyelenggaraan pelatihan.
Satuan pelatihan itu sendiri terdiri dari kumpulan orang-orang dan fungsi
tertentu. Satuan pelatihan itu sendiri merupakan bagian tidak terpisahkan dari
kekuatan organisasi keluarga, masyarakat dan sistem belajar umat manusia.
·
Unit Pelatihan
Faktor utama yang harus menjadi perhatian dalam manajemen
yaitu suasana/iklim unit Pelatihan. Untuk meningkatkan pelayanan serta kualitas
kerja dari staf diperlukan suasana kerja yang menunjang. Lingkungan kerja yang
menunjang demikian mempengaruhi pandangan dari staf mengenai lingkungan kerja
serta bagaimana seharusnya menyelesaikan pekerjaan. Programming yang efektif
dan kualitas pelayanan bersumber dari lingkungan kerja yang nyaman serta adanya
saling pengertuan dan harga menghargai diantara sesama staf.
·
Organisasi Keluarga
Pelatihan merupakan bagian dari lembaga yang lebih besar
yang bidang garapannya tidak hanya sebatas yang berhubungan dengan pelatihan.
Keluarga secara berarti memiliki sumbangan pada penydiaan sumber-sumber untuk
kepentingan penyelenggaraan pelatihan.
Atas dasar itu unit pelatihan sudah sewajarnya memahami
dengan sepenuhnya budaya dan dinamika dari organisasi keluarga. Unit pelatihan
harus mengenal pula peran-peran yang ada pada pelatihan keluarga ini serta
mengembangkan pelatihan sesai dengan tujuan dan nilai-nilai yang dikembangkan
di lingkungan keluarga. Hal penting lainnya upaya menjalin kerjasama dengan
unit/bagian yang menajdi cakupan dari lembaga keluarga. Bila kerjasama dan
mekanisme kerja ini berjalan sesuai dengan nilai yang dikembangkan keluarga,
maka unit pelatihan secara tidak langsung telah mengembangkan sumber-sumber
yang sesungguhnya menjadi dasar pengembangannya.
·
Masyarakat
Bila unit pelatihan memiliki keperdulian pada lingkungan
disekitarnya, maka yang dimaksud diantaranya yaitu masyarakat disekitar unit tersebut.
Pada tataran ini termasuk semua sasaran pelatihan, organisasi dari klien dan
kelompoknya, orang yang menjadi provider, kritisi, dan pendukung. Untuk
memperoleh informasi yang diharapakan dibutuhkan kemampuan untuk meneliti aspek
yang paling bernilai guna dari sumber yang ada pada masyarakat. Kemampuan untuk
meneliti sumber masyarakat menjadi dasar bagi pengembangan kevcenderungan dan
kegiatan yang menjadi bagian dari unit pelatihan. Hal yang paling inti dari
lingkungan masyarakat harus dikategorikan, dikumpulkan dan dianalisis.
Kumpulan data ini merupakan bagian dari perenvcanaan
strategik. Beberapa yang umum dijadikan masukkan untuk unit Pelatihan meliputi:
demografi, ekonomi, sumber daya alam, teknologi, politik, dan budaya. Data yang
bernilai guna ini pada tahapan akhir perlu dikajiulang untuk mendapatkan data
ayang benar-benar paling bermanfaat.
·
Sistem pembelajaran masyarakat.
Bagian terakhir dari manajemen lingkungan yaitu organisasi
sistem pembelajaran masyarakat. Unit Pelatihan yang umumnya hidup dan mendapat
dukungan dari sistem pembelajaran dari masyarakat harus mengenal dengan pasti
sistem seperti keluarga, masyarakat, mesjid, lingkungan kerja, media, sekolah,
perguruan tinggi.
Sistem ini dilihat dari kemitraan dan antar hubungan
(interdependensi) mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak dengan
penyelenggaraan unit pelatihan. Unit ini saling berhubungan baik langsung
maupun tidak secara formal maupun informal. Manajer dalam dekade kedepan ini
harus benar-benar memperhatikan komponen dan interaksi dengan unit pembelajaran
masyarakat.
F. Manfaat manajemen diklat
Beberapa manfaat yang berharga dari pelatihan adalah sebagai
berikut :
·
dapat memberikan pengetahuan sikap dan keterampilan
mengenai sesuatu pekerjaan;
·
dapat memberikan dasar yang lebih luas bagi
pendidikan lanjutan;
·
dapat menambah pemahaman terhadap wawasan suatu
pekerjaan;
·
dapat meningkatkan keterampilan dalam suatu
pekerjaan;
·
dapat menghasilkan efisiensi dan efektivitas dalam
mengerjakan suatu pekerjaan;
·
dapat memberikan rasa puas terhadap suatu
pekerjaan;
·
dapat memberikan rasa sadar terhadap
kesempatan-kesempatan untuk mencapai kemajuan;
·
dapat menambah perasaan tanggung jawab terhadap
suatu pekerjaan;
·
dapat menambah kemampuan untuk menggunakan
sumber-sumber manusia atau materi yang belum di manfaatkan;
·
dapat memperkecil kecelakaan dalam melakukan
suatu pekerjaan;
·
dapat memberikan keterampilan untuk melakukan
perbaikan dalam suatu pekerjaan;
·
dapat memberikan didikan untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan cara yang iebih baik;
·
dapat meningkatkan semangat kerja;
·
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produktivitas kerja;
·
dapat me¬ngurangi pengawasan terhadap suatu
pekerjaan; dan
·
dapat meningkatkan kestabilan dan keluwesan
organisasi atau lembaga.
semoga bermanfaat............... ganbatte nee......
mks telah berbagi!
BalasHapusSands Casino & Resort: A Glittering Starland For
BalasHapusSands Resort & Casino's first and most 샌즈카지노 beautiful casino and resort experience. 바카라사이트 With a combination of luxury and casino gaming Jan 28, 2020 · Uploaded by Sands 카지노사이트 Casino Resort
Hard Rock Casino - MapyRO
BalasHapusFind Hard Rock 순천 출장샵 Casino in Fort Lauderdale, FL and other Miami, 남원 출장마사지 FL hotels, places to stay closest to Hard Rock Casino Hollywood 제주도 출장안마 in Fort 동두천 출장안마 Lauderdale, Florida. 아산 출장샵