Selasa, 13 Oktober 2015

konsep dasar manajemen kelas

Konsep dasar manajemen kelas
Sebelum melangka lebih jauh kita terlebih dahulu harus memahami apa makna dari manajemen dan apa makna dari kelas. Nah dibawah ini akan di ungkap deskripsi terkait dengan manajemen dan kelas.

     A.            Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata bendamanagement, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004). pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau manajemen sebagai alat atau cara yang mempunyai arti penggunaan manusia contohnya, uang, bahan-bahan dan metode efektif untuk mencapai tujuan. Nashir (online).http//nashir6768multiply.com

      B.            Pengertian Kelas

Pengertian  umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.  Nawawi  memandang kelas dari dua sudut diantarana :
·          Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
·         Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

      C.            Pengertian Manajemen Kelas

Dibawah ini adalah beberapa definisi yang membahas mengenai manajemen kelas :
·         Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen kelas sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen sebagai  “those teacher behavior that  produceshigh levels of student infolfoment classroom activities and minimize student behaviors that interfiris with  dan pencapaian the teachers or other students work and efficient use of instructional time (1998). Houston at al (1988), menegaskan bahwa “ Without effective mamanagement the learning process student for interfering with instruction“, yang mengandung pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif proses belajar mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses belajar mengajar.

·         Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi) Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/ resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan instruksional) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan   mempertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem social) Suharsini Arikunto, (2004)

·         Menurut Suharsimi Arikunto (2004) juga berpendapat bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.

·         Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif. Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik. Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
·         Manajemen kelas merupaka bagian integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru.

     D.            Tujuan Manajemen Kelas

Tujuan Manajemen Kelas adalah :
·         Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkunkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin, Menghilanhkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional  dan intelek siswa dalam belajar. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, (1996).

      E.             Fungsi Manajemen Kelas

Manajenen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen kelas berfungsi :
·         Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas.
·         Merencanakan: memikirkan dan menetapkan secara matang arah, tujuan, dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan metode/teknik yang tepat.
·         Mengorganisasikan: a) menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan organisasi. b) meancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan. c) menugaskan sesorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu. d) mendelegasikan wewenang kepada individu yang berubungan dengan keleluasaan melaksanakan tugas.
·         Memimpin: pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan dan kepribadian yang dapat menjadi suri tauladan
·         Mengendalikan: memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.

      F.            Ruang lingkup manajemen kelas

Manajemen kelas memiliki ruang lingkup yang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
·          Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan perabot kelas.
·         Non fisik pengelolaan kelas yang memfokuskan pada aspek interaksi siswa dengan siswa lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu diperhatikanImam gunawan (2009), online.
Oleh Imam Gunawan, (2009) mengatakan bahwa ruang lingkup manajemen kelas diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
·         Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang difokuskan pada hal-hal yang bersifat fisik, mencakup pengetahuan siswa dalam belajar, dan prabot kelas.
·         Non Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang memfokuskan pada interaksi siswa dengan siswa yang lainnya, siswa dengan guru dan lingkungan kelas, atau sekolahnya sebelum, selama dan setelah pembelajaran. Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu dipertahankan.

     G.             Masalah Manajemen Kelas

1.      Sifat Masalah
·         Perenial: masalah melekat, masalah akan selalu ada ketika terjadi proses interaksi. Ketika manusia berinteraksi dalam sebuah kelompok terikat maka dengan segala perbedaan yang dimiliki dan keinginannya akan memungkinkan karena memang demikian sifatnya,
·         Nurturant effect (dampak pengiring): bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicarikan penyelesainnya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari permasalahan tersebut yang mungkin akan besar. Besar kecilnya akan bergantung kepada bobot dari permasalahan itu sendiri.
·         Substanstif: permaslahan dapat dipilah atau dilihat dari pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu muncul, itulah yang akan memberikan gambaran pada akhirnya untuk guru dalam mencarikan solusinya. Pemahaman terhadap substansi aka mempermudah guru dalam menyelesaikannya.
·         Kontekstual: proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam. Permasalahan muncul juga bisa diakibatkan oleh setting situasi tertentu, situasi amat mempengaruhi besar kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah lainnya.
2.      Jenis Masalah yang Muncul di dalam Kelas:
·         Masalah individu
·         Masalah kelompok
·         Sumber masalah:
·         Dari lingkungan rumah
·         Dari lingkungan masyarakat
·         Dari lingkungan sekolah
3.      Pendekatan dalam melihat permasalahan di kelas
·         Culture
Dengan memahami budaya bawaan dari setiap siswa, guru dapat mencari pendekatan yang cocok dengan gaya belajarnya masing-masing.
·         Commitment
Menjalin komitmen antara guru dengan peserta didik dan harus dipegang teguh oleh kedua belah pihak untuk meraih tujuan yang hendak dicapai.
·         Communication
Komunikasi memungkinkan guru dapat mengetahui dan memahami masalah sebenarnya yang dihadapi oleh peserta didik.
·         Usaha pencegahan masalah dalam pengelolaan kelas
·         Usaha yang bersifat pencegahan (Maman Rahman: 1998)
·         Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
·         Peningkatan kesadaran peserta didik
·         Memberitahukan akan hak dan kewajibannya sebagai peserta didik
·         Memperhatikan kebutuhan, keinginan, dan dorongan para peserta didik
·          Menciptakan suasana saling pengertian, saling menghormati, dan rasa keterbukaan antara guru dan peserta didik
·         Sikap polos dan tulus dari guru
·         Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan

     H.            Pendekatan - pendekatan

Menurut Syaiful Bahri Djamarah ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru untuk pengelolaan kelas yaitu :
·         Pendekatan Kekuasaan
Yakni adanya kekuasaan guru dalam mengawasi tingkah laku siswa sekaligus mengharapkan norma yang berlaku dan ditaati oleh siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
·         Pendekatan Kebebasan
Yakni dalam proses pembelajaran siswa diberi kebebasan untuk belajar di kelas dan guru tetap mengawasi segala prilaku siswa dalam kelas. Pendekatan kebebasan digunakan untuk membantu siswa melakukan aktifitas siswa dengan baik.
·         Pendekatan Pembelajaran
Yakni pendekatan ini di dasarkan atas suatu asumsi bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku siswa dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan tersebut menganjurkan tingkah laku guru untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku siswa yang kurang baik.
·         Pendekatan Tingkah Laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
·         Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.
·         Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam pendekatan in, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
·         Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
·         Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus
·         Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik.

1 komentar:

  1. Lucky Club Online Casino | Online casino and sports betting
    Lucky Club is a fun and safe online casino offering a wide variety of games. Play over 1600 games and earn rewards in the online casino.‎Games · ‎Payout Methods · ‎Deposit and Withdrawal · ‎Withdrawal Options luckyclub.live

    BalasHapus