Konsep dasar manajemen kelas
Sebelum melangka lebih jauh kita terlebih dahulu harus
memahami apa makna dari manajemen dan apa makna dari kelas. Nah dibawah ini
akan di ungkap deskripsi terkait dengan manajemen dan kelas.
A. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari
kata manus yang berarti tangan dan agree berarti
melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang
artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata bendamanagement,
dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,management diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).
pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran atau manajemen sebagai alat atau cara yang mempunyai arti
penggunaan manusia contohnya, uang, bahan-bahan dan metode efektif untuk
mencapai tujuan. Nashir (online).http//nashir6768multiply.com
B. Pengertian Kelas
Pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa
pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Sementara, kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan,
yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.
Nawawi memandang kelas dari dua sudut diantarana :
·
Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan
yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk
mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian ini, mengandung sifat
statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat
perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis
masing-masing.
·
Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat
kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan
diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan
belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
C. Pengertian Manajemen Kelas
Dibawah ini adalah beberapa definisi yang membahas mengenai
manajemen kelas :
·
Weber .W.A. (1988), mendefenisikan manajemen
kelas sebagai ompleks of teaching behavior of teacher efficient instruction” yang
mengandung pengertian bahwa segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta memotivasi murid agar dapat
belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer mendeskripsikan manajemen
sebagai “those teacher behavior that produceshigh
levels of student infolfoment classroom activities and minimize student
behaviors that interfiris with dan pencapaian the teachers or other
students work and efficient use of instructional time (1998). Houston
at al (1988), menegaskan bahwa “ Without effective mamanagement the
learning process student for interfering with instruction“, yang mengandung
pengertian bahwa tanpa manajemen yang efektif proses belajar mengajar menjadi
kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang menggagu proses belajar
mengajar.
·
Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan guru
untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui
penggunaan disiplin (pendekatan otoriter) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan
dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan
intimidasi) Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
(pendekatan permisif) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas
dengan cara mengikuti petunjuk/ resep yang telah di sajikan (pendekatan buku
masak) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif
melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik
(pendekatan instruksional) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang
tidak diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku) Seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio emosional
kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosioemosional) Seperangkat
kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi
kelas yang efektif (pendekatan sistem social) Suharsini Arikunto, (2004)
·
Menurut Suharsimi Arikunto (2004) juga
berpendapat bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan.
·
Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa
manajemen kelas adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan
suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi
dan kreatif. Sementara Adnan Sulaeman (2009) mendefinisikan manajemen
kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan
belajar mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik
belajar dengan baik. Ahmad Sulaiman, (1995) mendefinisikan
manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
·
Manajemen kelas merupaka bagian integral
pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan,
pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi
pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik
pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik
kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif
karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung
jawab anak sendiri atas tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus
diajarkan dan dicontohkan oleh guru.
D. Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan
Manajemen Kelas adalah :
·
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik
sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkunkan
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin, Menghilanhkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal,
emosional dan intelek siswa dalam belajar. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan
latar belakang social,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya. Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, (1996).
E. Fungsi Manajemen Kelas
Manajenen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta
dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen kelas berfungsi :
·
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala
macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu
pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan
organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau
kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas.
·
Merencanakan: memikirkan dan menetapkan secara
matang arah, tujuan, dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai sumber daya dan
metode/teknik yang tepat.
·
Mengorganisasikan: a) menentukan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan organisasi. b) meancang dan
mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa organisasi
pada tujuan. c) menugaskan sesorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung
jawab tugas dan fungsi tertentu. d) mendelegasikan wewenang kepada individu
yang berubungan dengan keleluasaan melaksanakan tugas.
·
Memimpin: pemimpin harus memiliki sifat kepemimpinan
dan kepribadian yang dapat menjadi suri tauladan
·
Mengendalikan: memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
F. Ruang lingkup manajemen kelas
Manajemen kelas
memiliki ruang lingkup yang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
·
Fisik, pengelolaan kelas yang memfokuskan pada hal-hal
yang bersifat fisik mencakup pengaturan siswa dalam belajar, ruang belajar, dan
perabot kelas.
·
Non fisik pengelolaan kelas yang memfokuskan
pada aspek interaksi siswa dengan siswa lainnya, siswa dengan guru dan
lingkungan kelas atau sekolahnya sebelum, selama, dan setelah pembelajaran.
Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu
diperhatikan. Imam gunawan (2009), online.
Oleh Imam Gunawan,
(2009) mengatakan bahwa ruang lingkup manajemen kelas diklasifikasikan menjadi
dua yaitu :
·
Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang difokuskan
pada hal-hal yang bersifat fisik, mencakup pengetahuan siswa dalam belajar, dan
prabot kelas.
·
Non Fisik; yaitu pengelolaan kelas yang
memfokuskan pada interaksi siswa dengan siswa yang lainnya, siswa dengan guru
dan lingkungan kelas, atau sekolahnya sebelum, selama dan setelah pembelajaran.
Atas dasar ini aspek psikologis, social, dan hubungan interpersonal perlu
dipertahankan.
G.
Masalah Manajemen
Kelas
1.
Sifat Masalah
·
Perenial: masalah melekat, masalah akan selalu
ada ketika terjadi proses interaksi. Ketika manusia berinteraksi dalam sebuah
kelompok terikat maka dengan segala perbedaan yang dimiliki dan keinginannya
akan memungkinkan karena memang demikian sifatnya,
·
Nurturant effect (dampak pengiring): bahwa
ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicarikan
penyelesainnya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari
permasalahan tersebut yang mungkin akan besar. Besar kecilnya akan bergantung
kepada bobot dari permasalahan itu sendiri.
·
Substanstif: permaslahan dapat dipilah atau
dilihat dari pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu muncul,
itulah yang akan memberikan gambaran pada akhirnya untuk guru dalam mencarikan
solusinya. Pemahaman terhadap substansi aka mempermudah guru dalam
menyelesaikannya.
·
Kontekstual: proses interaksi orang terjadi
dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam. Permasalahan
muncul juga bisa diakibatkan oleh setting situasi tertentu, situasi amat
mempengaruhi besar kecilnya masalah juga keterkaitan dengan masalah lainnya.
2. Jenis
Masalah yang Muncul di dalam Kelas:
·
Masalah individu
·
Masalah kelompok
·
Sumber masalah:
·
Dari lingkungan rumah
·
Dari lingkungan masyarakat
·
Dari lingkungan sekolah
3. Pendekatan
dalam melihat permasalahan di kelas
·
Culture
Dengan memahami budaya bawaan dari setiap siswa, guru dapat
mencari pendekatan yang cocok dengan gaya belajarnya masing-masing.
·
Commitment
Menjalin komitmen antara guru dengan peserta didik dan harus
dipegang teguh oleh kedua belah pihak untuk meraih tujuan yang hendak dicapai.
·
Communication
Komunikasi memungkinkan guru dapat mengetahui dan memahami
masalah sebenarnya yang dihadapi oleh peserta didik.
·
Usaha pencegahan masalah dalam pengelolaan kelas
·
Usaha yang bersifat pencegahan (Maman Rahman:
1998)
·
Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
·
Peningkatan kesadaran peserta didik
·
Memberitahukan akan hak dan kewajibannya sebagai
peserta didik
·
Memperhatikan kebutuhan, keinginan, dan dorongan
para peserta didik
·
Menciptakan suasana saling pengertian,
saling menghormati, dan rasa keterbukaan antara guru dan peserta didik
·
Sikap polos dan tulus dari guru
·
Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan
H.
Pendekatan - pendekatan
Menurut Syaiful Bahri Djamarah ada beberapa pendekatan yang
bisa dilakukan oleh guru untuk pengelolaan kelas yaitu :
·
Pendekatan Kekuasaan
Yakni adanya kekuasaan guru dalam mengawasi tingkah laku
siswa sekaligus mengharapkan norma yang berlaku dan ditaati oleh siswa sehingga
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
·
Pendekatan Kebebasan
Yakni dalam proses pembelajaran siswa diberi kebebasan untuk
belajar di kelas dan guru tetap mengawasi segala prilaku siswa dalam kelas.
Pendekatan kebebasan digunakan untuk membantu siswa melakukan aktifitas siswa
dengan baik.
·
Pendekatan Pembelajaran
Yakni pendekatan ini di dasarkan atas suatu asumsi bahwa
dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah
laku siswa dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan
tersebut menganjurkan tingkah laku guru untuk mencegah dan menghentikan tingkah
laku siswa yang kurang baik.
·
Pendekatan Tingkah Laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik
yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.
·
Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal
apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan
tersebut meliputi hubungan antara guru dan siswa serta hubungan antar siswa.
Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh
karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui
pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru
dengan siswa yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap
melindungi.
·
Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam pendekatan in, peran guru adalah mendorong
perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok
memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
kelompok menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula dapat
menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru
harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan
mengurangi masalah-masalah pengelolaan.
·
Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan
kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak
didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara
memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
·
Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi
satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan
oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus
·
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam
suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku
anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini
menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk mencegah dan menghentikan
tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
Lucky Club Online Casino | Online casino and sports betting
BalasHapusLucky Club is a fun and safe online casino offering a wide variety of games. Play over 1600 games and earn rewards in the online casino.Games · Payout Methods · Deposit and Withdrawal · Withdrawal Options luckyclub.live